TUGAS
MATA KULIAH PERMAINAN SOFTBALL
MEMBUAT
MAKALAH TENTANG SEJARAH DAN PERATURAN
PERMAINAN
SOFTBALL

Disusun
Oleh:
Rizky
Kurniawan (10601241080)
PJKR
B’10
PENDIDIKAN
JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS
ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Softball
meruapakan salah satu bidang olahrga yang palimg digemari masyarakat di Amerika
serikat dan perkembangannya sangat pesat, namun lain halnya dengan msayarakat
diindonesia olahraga ini tidak begitu dikenal, hanya sebagian masayarakat
mengetahuinya dan beberapa sekolah tertentu. Padahal olahraga ini dapat
dimainkan oleh semua kalangan, baik yang tua, muda, anak-anak, orang dewasa
laki - laki, atau pun perempuan dan tidak perlu lapangan yamg luas untuk
melakukan olahraga ini. Maka dari itu dengan adanya mekalah ini akan menjadi
acuan bagi saya dan pembaca agar bisa mengatahui olahraga ini dengan baik.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian pada latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah bahawa, softball
sebagai salah satu cabang olahraga yang banyak digemari. maka diperlukan
peraturan-peraturan yang seragam sehingga dapat dipergunakan sebagai pedoman
bagi masayarakat apabila ingin melaksanakan pertandingan/kompetisi.
1.3. Tujuan
Dalam kontaks
ini softball merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat penting, sebagai
aktifitas gerak dalam berolahraga, karna semua kalangan dapat memainkannya, dan
tidak perlu lapangan yang luas unutk melakukan permainan ini. Maka dari itu
timbulperhatian yang serius terhadap cabang olahraga tersebut, agar olahraga
ini dapat diketahui oleh semua kalangan khususnya bagi para pelajar dan
mahasiswa. Sehinga perkembangan olahraga ini khusnya didaerah sulawesi tengah
dapat membantu masayarakat dalam meningkatkan kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Softball Didunia
Permainan
Softball tepatnya lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan oleh George Hancoc
di kota Chicago tahun 1887. Awalnya sofball dimainkan hanya untuk kegiatan
rekreasi semata dan dilakukan di lapangan tertutup. Namun ternyata dalam waktu
singkat softball justru menjadi permainan yang banyak digemari masyarakat
disana waktu itu. Daya tarik yang utama mengapa permainan ini cepat dicintai
masyarakat, karena permainannya berbeda-beda dengan baseball (bisbol). Softball
dapat dimainkan oleh setiap orang dengan tidak memandang usia, baik pria
ataupun wanita, dan tak memerlukan lapangan yang luas dan yang terutama dapat
dimainkan di gelanggang tertutup. Dari Amerika Serikat, olahraga ini berkembang
ke Kanada dan dari sanalah softball makin berkembang ke seluruh penjuru dunia.
Mengingat
perkembang softball dari permainan rekreasi menjadi suatu cabang olahraga, maka
diperlukan peraturan-peraturan yang seragam sehingga dapat dipergunakan sebagai
pedoman bagi semua negara. Untuk membuat peraturan-peraturan tersebut, harus
ada badan yang mempunyai wewenang untuk itu. Kemudian lahirlah Federasi
Softball Internasional (International Softball Federation). Badan inilah yang
akhirnya membuat perturan-peraturan yang menyangkut permainan olahraga softball
yang berlaku di seluruh dunia, termasuk Indonesia pada saat ini. Naskah aslinya
tertulis dalam bahasa Inggris, yang banyak diterjemahkan oleh negara-negara
anggotanya.
Dalam
menjabarkan peraturan ke bahasa nasional negara anggota, ada ditemui beberapa
kesulitan untuk memberi pengertian yang tepat. Hal ini sering pula menjadikan
sedikit beda pendapat/perselisihan mengenai peraturan. Untuk mengatasi hal itu,
maka bila terjadi kasus demikian, yang dipergunakan pemecahan masalah adalah
naskah peraturan aslinya, dalam bahasa Inggris. Terbentuknya Federasi Softball
Internasional itu, maka memungkinkan diadakannya pertandingan antar negara yang
bersifat internasoinal. Kemudian diselenggarakan kejuaraan-kejuaraan tingkat
nasional, regional dan dunia. Diterimanya Federasi Softball Internasional
menjadi anggota Komite Olympiade Internasional, maka peluang softball untuk
dipertandingkan di Olympiade di masa-masa mendatang menjadi lebih terbuka.
Usaha ke arah itupun telah dirintis, ketika Olympiade Meksiko, Softball menjadi
cabang olahraga yang didemonstrasikan, untuk lebih dikenal lagi.
2.2. Perkembangan Softball
Muncul pertama
di Amerika Serikat, kemudian Kanada dan negara-negara Barat lainnya, lalu
berkembang di Asia. Terutama setelah Perang Dunia II usai, softball semakin
menyebar untuk dikenal dan digemari. Di Jepang, Philipina, Korea Selatan,
Taiwan, Softball telah menjadi permainan rakyat. Mingingat pesatnya
perkembangan olahraga ini di Asia, dibentuklah Amateur Softball of Asia, yang
disingkat ASA-ASIA (Persatuan Softball Amatir se-Asia). Anggotanya antara lain
: Philipina, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Hongkong, Pakistan, India,
Muangthai, Singapura dan Indonesia.
Kejuaraan
Softball wanita se-Asia diselenggarakan di Manila, pada Februari 1967,
pesertanya baru 5 negara : Philipina, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan
Hongkong. Demikianlah selanjutnya direncanakan kejuaraan Asia ini setiap tahun
sekali, dengan penyelenggaraan setahun sekali bergantian antara putera dan
puteri. Misalnya tahun ini kejuaraan softball putera, maka tahun depan untuk
bagian puterinya. Softball juga sedang berjuang untuk dipertandingkan di Asian
Games. Dalam Asian Games Bangkok tahun 1966, Softball juga ikut demonstrasi.
Perkembangan
Softball di Indonesia Sebelum perang kemerdekaan sebetulnya softball sudah ada
yang melakukannya di Indonesia, namun sifatnya maisih sangat terbatas. Artinya
hanya dimainkan di sekolah-sekolah tertentu saja. Pada mulanya ada anggapan
bahwa permainan olahraga Softball hanya pantas dimainkan oleh golongan wanita
saja. Hal ini terus berlangsung sampai tahun 1966. Oleh karena itu sampai tahun
itu, softball hanya dimainkan oleh puteri saja. Ketika Asian Games Bangkok,
terbukalah mata kita bahwa sebenarnya olahraga Softball itu dapat dimainkan
baik oleh puteri maupun putera. Pada waktu itu putera-putera kita, masih
menyenangai olahraga baseball.
Melihat
perkembangan Softball sedemikan cepatnya dan adanya kompetisi antara negara setiap
tahunnya. Timbullah perhatian kita terhadap cabang olahraga ini secara serius.
Mulanya Softball hanya berkembang di Jakarta, Bandung, Pelembang, Semarang dan
Surabaya. Tetapi kini telah menjadi salah satu cabang olahraga yang yang sangat
digemari masyarakat, terutama para pelajar dan mahasiswa. Untuk menyalurkan
kegiatan-kegiatan softball di Indonesia, diperlukan suatu badan yang
mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi Induk dengan nama PERBASASI
(Perserikatan Baseball & Softball Amatir Seluruh Indonesia). Dengan adanya
wadah PB. PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi softball tingkat nasional.
Kejuaraan Nasional I diselenggarakan tahun 1967 di Jakarta. Di samping itu
sejak PON VII di Surabaya, Softball menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.
Mengenal Olahraga Softball Cabang olahraga Softball boleh dikatakan olahraga yang paling digemari anak-anak muda, terutama para pelajar dan mahasiswa. Biasanya pada pemain mempergunakan seragam olahraga yang menarik, dengan disertai teriakan-teriakan istilah bahasa asing ketika mereka sedang bermain. Ada beberapa faktor penunjang mengapa olahraga Softball sebetulnya bisa berkembang pesat di Indonesial.
Mengenal Olahraga Softball Cabang olahraga Softball boleh dikatakan olahraga yang paling digemari anak-anak muda, terutama para pelajar dan mahasiswa. Biasanya pada pemain mempergunakan seragam olahraga yang menarik, dengan disertai teriakan-teriakan istilah bahasa asing ketika mereka sedang bermain. Ada beberapa faktor penunjang mengapa olahraga Softball sebetulnya bisa berkembang pesat di Indonesial.
1. Faktor lapangan, lapangan
permainan Softball tidak terlalu luas, berupa lapangan 4 x 20 meter lebar
sisinya (60 feet). Walaupun sudah ada ukuran lapangan tersendiri, tetapi ukuran
tersebut dapat diperkecil untuk berlatih dalam permainan ini.
2. Faktor orang,
Softball dapat dimainkan oleh setiap orang, tidak memandang usia, baik pria
maupuan wanita. Setiap regu terdiri dari 9 orang, dalam permainan ada 2 regu
yang berlawanan.
3. Dasar-dasar, dasar untuk
permainan Softball, sebetulnya sudah dikenal di Indonesia. Sebagai contoh,
adanya permainan kasti dan rounders.
4. Sifat-sifat,
olahraga Softball merupakan kombinasi dari olahraga ketangkasan dan otak
(pikiran), sehingga mempunyai pengaruh yang baik bagi si pemain.
5. Peralatan,
karena Softball adalah olahraga beregu, maka peralatan dapat disediakan
bersama. Sehingga harga peralatan yang termasuk mahal dapat dimiliki, secara
gotong-royong.
6. Kelanjutan,
oleh karena tiap-tiap tahun sudah disusun acara-acara pertandingan,maka
kontinuitas permainan dapat terjamin. Seperti kompetisi setempat, kompetisi
nasional, kompetisi internasional, Pekan Olahraga Nasional dan sebagainya.
2.3. Peraturan Permainan Softball
1. Lapangan, & Posisi Pemain Bertahan (Defensive
Team)
Lapangan Baseball atau Softball memiliki bentuk ¼
lingkaran. Setiap tim baik defensiv ataupun offensiv-tim dalam permainan
dilapangan terdiri dari 9 pemain. Biasanya dalam pertandingan resmi, tim tuan
rumah memulai permainan sebagai tim defense terlebih dahulu. Semua 9 pemain
defense (pemain yg berkostum putih, dlm gambar) menempati posisi yg telah pasti
dan diatur atau ditentukan oleh tim-nya, yaitu; 3 orang pemain menempati
wilayah Outfield (daerah pertahanan belakang, yaitu Right-fielder,
Center-fielder dan Left-fielder ), dan 4 orang pemain menempati wilayah Infield
(daerah pertahanan depan / dalam, yaitu 1st Base-man, 2nd Base-man, Shortstop,
dan 3rd Base-man), ditambah 2 pemain yg sangatlah penting, yaitu Pitcher
(Pelempar Pitching yg berada ditengah-tengah Infield, biasanya berdiri diatas
Pitcher’s Mound ) dan Catcher (Penangkap bola Pitching, yg duduk jongkok
dibelakang homeplate berhadapan dng Pitcher yg berjarak kira-kira 18,5 -19 m).
Sedangkan tim offense atau pemain lawan, sementara berada diluar atau disamping lapangan ditempat masing-masing tim (Dugout). Tim Offens / Pemukul, maju satu persatu secara bergantian dan berurutan sebagai Pemukul / Batter (pemain yg berkostum biru pada gambar )sesuai dg urutan Pemukul yg telah ditentukan sebelumnya, untuk memulai permainan, berdiri didalam Batter’s Box disamping Homeplate.(lihat keterangan gambar lapangan yg berwarna hijau dalam posting pertama ttg “Mengenal Baseball” utk melihat letak Batter’box & Home plate) dan berusaha memukul Bola sebagus mungkin ke daerah permainan supaya Tim Defense tdk dapat menangkap bola pukulannya. Pukulan bola yg menghasilkan Base yg tidak disebabkan oleh error / kesalahan dari tim defense, disebut HIT. Begitu seterusnya, sama halnya untuk pemukul berikutnya, permainan akan berganti sampai dengan Tim Defense berhasil membuat 3 OUT tim offense (3 orang OUT baik itu Batter ataupun Runner). 1 babak atau ronde dalam Baseball/Softball dinamakan Inning, jika masing-masing tim telah bergantian melakukan 1x defense dan 1x offense.
Sedangkan tim offense atau pemain lawan, sementara berada diluar atau disamping lapangan ditempat masing-masing tim (Dugout). Tim Offens / Pemukul, maju satu persatu secara bergantian dan berurutan sebagai Pemukul / Batter (pemain yg berkostum biru pada gambar )sesuai dg urutan Pemukul yg telah ditentukan sebelumnya, untuk memulai permainan, berdiri didalam Batter’s Box disamping Homeplate.(lihat keterangan gambar lapangan yg berwarna hijau dalam posting pertama ttg “Mengenal Baseball” utk melihat letak Batter’box & Home plate) dan berusaha memukul Bola sebagus mungkin ke daerah permainan supaya Tim Defense tdk dapat menangkap bola pukulannya. Pukulan bola yg menghasilkan Base yg tidak disebabkan oleh error / kesalahan dari tim defense, disebut HIT. Begitu seterusnya, sama halnya untuk pemukul berikutnya, permainan akan berganti sampai dengan Tim Defense berhasil membuat 3 OUT tim offense (3 orang OUT baik itu Batter ataupun Runner). 1 babak atau ronde dalam Baseball/Softball dinamakan Inning, jika masing-masing tim telah bergantian melakukan 1x defense dan 1x offense.
2. Pitcher ( Pelempar )
Permainan
dimulai dari Pitcher, yg bertugas melempar Bola kencang, secerdik dan setepat
mungkin, agar pemain lawan (Pemukul / Hitter) tidak mungkin dapat memukul bola
lemparannya.Partnernya “Catcher”, biasanya memberikan isyarat / kode bola yg
hendaknya dilemparkan Pitcher, sesuai dengan kelemahan si-Pemukul, baik itu
bola lambat, kencang, berbelok atau tipuan sekalipun, sesuai dg trik-trik
Pitching yg Pitcher kuasai.
3. Pemukul (Hitter) & Strike Zone
Satu lemparan
“Strike” akan dan hanya dihitung untuk keuntungan Pitcher, umumnya jika :
• bola lemparannya tepat
berada dalam “Strike Zone” dan tidak terpukul baik di-swing atau tidak oleh
Batter- bola lemparannya diluar “Strike Zone”atau “Ball” dan tdk terpukul
walaupun di-swing oleh Batter
• bola lemparannya terpukul
oleh Batter, tetapi missed “Foul Ball”atau keluar daerah permainan “Foul Territory”.
Strike Zone
adalah daerah “kotak imajinasi” tujuan lemparan bola yg lebarnya selebar Home
Plate dan tingginya didefinisikan antara lutut s/d siku tangan depan si-Pemukul
/ Batter. ( lihat gambar 3 diatas, Grafik terlihat dari pandangan si-Pitcher ).
Apakah lemparan Pitcher masuk atau keluar “Strike Zone”, semua ditentukan oleh
keputusan Plate Umpire ( petugas yg memakai kostum biru muda dibelakang
catcher, dalam gambar ).
4. Tujuan dan Sasaran Hitter memukul bola
Tugas dari
si-Pemukul / Hitter adalah, berusaha sebaik dan sejauh mungkin memukul bola ke
daerah permainan “Fair Territory”, seperti yg ditunjukkan oleh line yg berwarna
kuning. Jika bola yg terpukul (ke arah line berwarna merah) keluar dari daerah
permainan “Foul Territory”, maka dianggap sebagai Pukulan yg gagal dan dihitung
“Strike” keuntungan bagi Pitcher. Setelah bola terpukul,maka Hitter harus
melepaskan “Bat” ditanah dan berlari kearah Base, sejauh & sebanyak Base yg
bisa dia capai (ke arah panah yg berwarna biru), dan berusaha jangan sampai
di-OUT-kan (misalnya Tag Play) oleh tim Defense. Setiap Pemain Offense ( Hitter
/ Runner ), yg berhasil mencapai ke-4 Bases (kembali ke Home Plate) dan
berlanjut pada pemukul berikutnya, dia telah berhasil menciptakan 1 angka untuk
tim-nya. Jika seorang Pemukul / Hitter, dapat memukul dengan keras dan jauh
melebihi jarak “Out Field”, maka dia dapat dengan mudah mencapai semua Base
hingga kembali ke Home Plate tanpa harus di-Out-kan oleh tim Defense, dan dia
berhasil menyumbangkan 1 angka, dan berhak mendapatkan predikat “HOMERUN” untuk
tim-nya. (lihat line kuning “homerun”).
5. Strikes
Setiap Pemukul
diberikan 3 kali kesempatan untuk memukul Bola dari Pitcher. Jika Pitcher
berhasil melempar Bola 3 kali tepat masuk ke dalam Strike Zone tanpa dipukul
oleh Hitter, maka si-Pemukul / Hitter dinyatakan “OUT“ dan harus keluar
lapangan kembali menuju Dugout. Dalam gambar ditunjukkan contoh lemparan bola
„STRIKES“, yg diputuskan oleh Plate Umpire dengan menggerakkan tangannya.
Definisi daerah Strike Zone, bisa kembali melihat Point 3 diatas.
6. Balls
Karena bola
“Strikes“ sering kali pula begitu mudah untuk dipukul oleh Hitter, sehingga
Pitcher terkadang juga melepaskan Pitch atau melemparkan bola diluar Strike
Zone untuk mengecohkan si-Pemukul, dan memaksanya melakukan ayunan “Swing“ atau
memukul bola-bola jelek (Balls). Namun, hal ini jangan sampai berlebihan,
karena jika Pitcher 4 kali melakukan lemparan diluar Strike Zone (Balls) dan
Hitter tidak terkecoh dan tidak melakukan Swing atau Pukulan, maka setelah 4
Balls si-Pemukul / Hitter dibolehkan menuju Base pertama, tanpa harus memukul
bola terlebih dahulu (Free Walk – keuntungan buat Hitter). Untuk itu, Plate
Umpire bertugas juga menghitung “Count“ antara “Balls“ dan “Strikes“ yg terjadi
dalam setiap Pitch. Duel antara Hitter dan Pitcher akan berakhir, jika:
- Hitter “OUT“
karena telah 3 kali tidak dapat memukul bola Strikes. Atau
- Hitter boleh
dan bebas menuju Base pertama karena Pitcher telah melakukan 4 kali Balls, Atau
- Hitter memukul
bola ke daerah permainan, dan berlanjut menjadi Runner.
- Hitter terkena
lemparan "Wildpitch" Pitcher baik sengaja atau tidak sengaja, dan
Hitter boleh dan bebas menuju Base pertama. Hal semacam ini, dinamakan
"Hit-by-pitch".
7. Baserunning
Setiap Hitter yg
telah memukul bola ke daerah permainan, berlanjut sebagai Pelari
(Baserunner). Dia berusaha berlari secepatnya kearah Base, sejauh & sebanyak Base yg bisa dia capai, selama pemain Defense berusaha menangkap & mengkontrol bola pukulan Hitter dan melemparkan kembali pada pemain defense lainnya “Infielder“ untuk meng-OUT-kan Runner dan mengamankan permainan. Jika Runner sedikitnya mencapai 1st Base, sebelum pemain Defense melemparkan bola pada Infielder 1st Base-man, maka Runner berhasil mendapatkan dan berdiri diatas Base pertama dan selanjutnya menunggu Hitter berikutnya yg akan memukul bola. Pada setiap Base hanya diperbolehkan satu Runner menempati masing-masing Base. Dalam permainan Baseball,selama bola hidup (Play Ball) Baserunner diperbolehkan dan dapat setiap saat meninggalkan Base, tanpa bergantung pada gerakan Pitching untuk mencuri Base (Base Stealing) berlari menuju Base berikutnya. Hal ini berbeda dengan Permainan Softball, dimana dalam keadaan Play Ball bola berada ditangan Pitcher diwilayah lingkaran zone Pitch, Baserunner harus berdiri diam diatas Base sampai menunggu lemparan Pitch dilakukan.
(Baserunner). Dia berusaha berlari secepatnya kearah Base, sejauh & sebanyak Base yg bisa dia capai, selama pemain Defense berusaha menangkap & mengkontrol bola pukulan Hitter dan melemparkan kembali pada pemain defense lainnya “Infielder“ untuk meng-OUT-kan Runner dan mengamankan permainan. Jika Runner sedikitnya mencapai 1st Base, sebelum pemain Defense melemparkan bola pada Infielder 1st Base-man, maka Runner berhasil mendapatkan dan berdiri diatas Base pertama dan selanjutnya menunggu Hitter berikutnya yg akan memukul bola. Pada setiap Base hanya diperbolehkan satu Runner menempati masing-masing Base. Dalam permainan Baseball,selama bola hidup (Play Ball) Baserunner diperbolehkan dan dapat setiap saat meninggalkan Base, tanpa bergantung pada gerakan Pitching untuk mencuri Base (Base Stealing) berlari menuju Base berikutnya. Hal ini berbeda dengan Permainan Softball, dimana dalam keadaan Play Ball bola berada ditangan Pitcher diwilayah lingkaran zone Pitch, Baserunner harus berdiri diam diatas Base sampai menunggu lemparan Pitch dilakukan.
8. Fly Out
Tim Defense
bertugas, secepat mungkin menghasilkan 3 “OUT”, yaitu mematikan 3 pemain tim
lawan, baik itu Hitter ataupun Baserunner. Jika berhasil, maka permainan akan
bergantian, tim yg tadi sebagai Defense meninggalkan Infield & Outfield
untuk selanjutnya menjadi tim Offense yg memukul & berlari untuk menciptakan
angka.
Untuk mematikan
lawan dan menghasilkan 3 OUT, tim Defense memiliki beberapa kemungkinan.
Seperti halnya di gambar 5 yg telah diterangkan sebelumnya, bahwa tim Offense
dalam hal ini Hitter dinyatakan OUT karena 3 kali tidak dapat memukul bola dan
mendapatkan 3 kali Strikes, atau disebut “Strike Out”. Kali ini, pemain tim
Offense juga dinyatakan OUT, jika bola yg dipukulnya langsung dapat ditangkap
diatas udara oleh pemain Defense, tanpa menyentuh tanah terlebih dahulu (Fly
Out).
9. Force Out
Pemain tim
Offense dinyatakan OUT pula, jika tim Defense berhasil meng-kontrol bola yg
dipukul Hitter dan secepat mungkin melemparkan pada 1st Base-man yg menguasai
Base, sebelum Runner mencapai 1st Base. Karena Hitter terpaksa harus lari,
setelah dia memukul bola ke daerah permainan,dan kalah cepat dengan bola yg
ditangkap lebih dulu oleh 1st Base-man di Base-nya, hal ini kita sebut “Force
Out”. Apakah Bola atau Runner yg lebih dulu mencapai Base, hal ini diputuskan
oleh Field Umpire (dalam gambar, berdiri mengangkat tangan & memakai kostum
biru muda).
10. Safe
Lain halnya,
jika Hitter / Runner berhasil mencapai Base sebelum bola ditangkap Infielder di
Base-nya, maka dia mendapatkan “Safe” dan boleh diam berdiri di Base yg
dicapainya. Dalam hal ini, berlanjut pada Pemukul berikutnya dan berusaha
menolong Baserunner didepannya untuk mencapai Base selanjutnya. Dalam gambar
terlihat pula, Field Umpire memberikan tanda Safe dengan membuka atau melebarkan
tangan kiri dan kanannya.
11. Base Hit
Seorang Hitter
yg berhasil memukul bola melewati Infielder, sehingga dia dengan mudah dapat
mencapai 1st Base, dapat pula memiliki kesempatan mencapai Base-base
berikutnya, bergantung pada kemampuannya memukul bola dengan baik, keras dan
jauh hingga sulit dikontrol oleh pemain defense.
12. Steal
Seorang
Baserunner dengan Resikonya, dapat setiap saat meninggalkan Basenya dan
berusaha mencapai Base berikutnya, tanpa menunggu hasil Pukulan Hitter teman
satu tim-nya, sebelum pemain Defense berusaha mematikannya “OUT” dengan
melakukan Tag Play. Karena Runner dengan ini berusaha dan bermaksud mencapai
Base berikutnya tanpa sepengetahuan tim Defense, maka hal ini disebut “Base
Stealing”.
13. Tag Out
Kesempatan
lainnya, tim Defense untuk mematikan lawan atau melakukan OUT Baserunner,
adalah mematikan Baserunner dengan bola, pada saat Baserunner tidak berdiri
atau berada di Base-nya. Semua Bases adalah Safe-zone para Baserunner, yakni
daerah aman untuk berdiri, tanpa gangguan dan resiko dimatikan oleh tim
Defense. Namun jika Baserunner meninggalkan Base-nya, untuk memperpendek jarak
menuju Base berikutnya, maka tim Defense hanya dapat mematikan Runner melalui Tag
(menyentuhkan bola yg ada ditangannya (Glove) pada Runner), hal tsb. dinamakan
Tag Out.
14. Double Play
Hal yg sulit
dilakukan tim Defense, mematikan 2 pemain lawan (Offense) sekaligus adalah
Double Play, bahkan 3 pemain sekaligus (Triple Play). Karena disetiap Base
hanya boleh ditempati 1 Baserunner, maka setiap bola yg dipukul HIT oleh pemain
1 timnya, Baserunner yg persis berada didepannya harus dng terpaksa
mengosongkan Base (yg akan dicapai Hitter atau Runner sebelumnya) menuju
Base-berikutnya, hal ini dinamakan (Force Play). Contohnya, seorang Baserunner
sebelumnya berdiri di 1st Base, setelah bola dipukul HIT selanjutnya oleh
Hitter teman 1 tim-nya, maka dia harus dan terpaksa dalam keadaan apapun
mencapai 2nd Base, walaupun kemungkinannya sangat kecil sekali. Tim Defens
dalam hal ini, dapat berusaha pertama kali meng-kontrol bola dan melemparkan
bola ke 2nd Base untuk mematikan Runner di 2nd Base tanpa melakukan Tag Out dan
selanjutnya secepat mungkin melemparkan bola ke 1st Base untuk sekaligus mematikan
Hitter yg berlari menuju 1st Base tanpa melakukan Tag Out. Begitu pula halnya
dengan Triple Play.
2.4. Bentuk Latihan Dan Peraturan Permainan Softball
1. Melempar (Throwing)
Melempar bola
adalah unsur kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh seseorang yang ingin
bermain Softball. Ada tiga jenis lemparan bola yang dilakukan antara lain :
1). Lemparan atas(overhand throw),
1). Lemparan atas(overhand throw),
2). Lemparan
samping (sidehand throw) dan
3). Lemparan
bawah (underhand throw) (Parno, 1992 : 16).
Unsur utama yang
perlu diperhatikan dalam melakukan gerakan melempar bola softball antara lain :
kecepatan, ketepatan, melempar dan jalannya bola serta kemudahan untuk
melakukan gerakan lemparan (Parno, 1992 :16). Selain unsur tersebut hasil
lemparan juga dipengaruhi oleh cara memegang bola. Melakukan gerakan melempar
yang benar tidak lepas dari fase-fase yang harus dilakukan. Dalam buku Parno,
Housewart dan Rivkin (1985) membagi gerakan melempar dalam 4 fase yaitu posisi
siap berdiri, gerak awalan, gerakan melempar dan gerakan lanjutan. Sedangkan
teknik melempar yang biasa dilakukan adalah lemparan atas dan lemparan pitcher.
a. Lemparan Atas
Lemparan ini
disebut lemparan atas karena sesuai dengan gerak ayunan lengan dilakukan ke
atas melewati garis horizontal pada persendian bahu. Teknik lemparan atas
merupakan teknik yang banyak dilakukan oleh para pemain dalam permainan dari
pada dua jenis teknik lempar yang lain. Teknik ini memiliki keuntungan, jika
dilihat dari gerak intasan tangan bergerak dari atas ke bawah, sehingga kemungkinan
kesalahan hasil lemparan bola ke arah bawah. Hal ini kemungkinan masih dapat
dikuasai dengan menghadang atau membendung bola dengan badan pemain. Di samping
itu teknik lempar atas, kemungkinan bola di lempar dengan kuat, sehingga
memiliki kecepatan tinggi dan lebih jauh. Hal ini disebabkan pada saat melempar
bola, seluruh badan dimulai dari kaki, pinggang dan tangan bergerak
bersama-sama menjadi satu kesatuan gerak. Mekanis gerakan tubuh yang dilakukan
oleh pemain softball pada teknik lemparan atas adalah sebagai berikut :
1. Posisi Siap
Berdirilah
dengan posisi kaki sedemikian rupa, sehingga badan dalam keadaan seimbang dan
memungkinkan bergerak leluasa melemparkan bola. Miringkan badan dengan posisi
bahu kiri lebih tinggi, searah dengan kaki kiri di depan menuju sasaran dan
kaki kanan di belakang, bagi pelempar tangan kanan. Peganglah bola selayaknya
di dalam glove dengan grip disenangi. Konsentrasikan pikiran dan pandangan ke
arah sasaran yang akan dilempar. Housewarth dan Rivkin (1985) mengemukakan bahwa
pada posisi siap melempar yang penting adalah keseimbangan badan dan bola
kontrol.
2. Gerak Awalan
Pada saat
bergantian posisi pada gerak awalan, pindahkan berat badan pada salah satu kaki
yang berada di belakang atau kaki kiri bagi pelempar kanan atau sebaliknya.
Sedangkan kaki lainnya melakukan striding yaitu dengan angkat kaki ke arah
samping depan menuju sasaran. Pada saat yang bersamaan, tangan yang memegang
bola ayunkan ke belakang dengan mengacungkan pergelangan tangan.
3. Gerak Melempar Bola
Pada saat gerak
melempar bola berat badan berada dimuka kaki yang untuk mendorong ke depan
dengan posisi kaki sedikit dibengkokkan. Hal ini membantu keseimbangan badan
untuk memindahkan tenaga dorongan kaki ke arah sasaran. Jika pemain melakukan
striding dan melangkah terlalu panjang ataupun pendek hasil lemparan tidak akan
tepat sasaran. Setelah melangkah atau striding memindahkan dan meletakkan kaki
pada bagian depan, putarkan tubuh bagian atas atau thorak menuju ke sasaran.
Hal ini akan membantu menaikkan lengan di sekitar badan mengarah pada sasaran.
Sebelum lengan digerakkan ke depan lepaskanlah bola disertai dengan lecutan
pergelangan tangan.
4. Gerak Lanjutan
Gerakan akhir
dari melempar adalah gerakan lanjutan, dilakukan setelah bola lepas dari tangan
yang disertai dengan gerakan lecutan tangan, seolah-olah gerakan tersebut
mengikuti gerak jalannya bola yang dilemparkan. Gerak tersebut berakhir pada
samping badan atau kaki pada tangan yang memakai glove. Pada saat ini berat
badan berada di kaki depan, sedangkan kaki belakang yang mendorong mengikuti
gerak maju ke depan tetap terletak pada tanah sebagai stabilisator dengan glove
di samping kaki. Untuk meningkatkan teknik lemparan atas bermain Softball para
pemain harus melakukan latihan dengan cara pemain berpasangan dan berhadapan
dalam jarak yang pendek atau dekat kira-kira 2-3 meter. Pemain melakukan
lemparan dengan menambah kecepatan berangsur-angsur, tetapi lemparan tidak
keras dan enak diterima oleh teman. Latihan ini harus dilakukan dengan waktu yang
lama sampai pemain dapat menguasai teknik lemparan atas dengan sangat bagus.
Sesudah melakukan teknik lemparan atas dengan baik, jaraknya mulai diperjauh
dan lemparan bola juga keras. Durasi waktu latihan ditambah dan intensitas
serta repetisi melakukan gerakan lemparan atas juga diperbanyak agar dapat
menguatkan otot-otot lengan pemain. Sehingga dapat menghasilkan lemparan atas
yang cepat. Untuk mengembangkan latihan lemparan atas agar tepat sasaran, maka
pemain harus diberi latihan dengan cara pemain saling berpasangan dan
berhadapan dengan jarak kira-kira 2-3 meter. Pemain mendapat nilai dengan
melempar titik khusus pada pasangannya. Contoh pemberian nilai pada titik
khusus yang di pasang di dada mendapatkan nilai 5, di samping badan mendapatkan
nilai 10, di atas kepala mendapatkan nilai 10 dan seterusnya. Setelah selesai
para pemain dikumpulkan dan diberi evaluasi agar pemain yang tidak mendapatkan
nilai diberi perhatian dan latihan tambahan. Setelah para pemain dapat
menguasai gerakan ini maka perlu ditambah jarak lemparan dan lemparan lebih
keras, durasi waktu, intensitas diperbanyak. Teknik lemparan atas pada
permainan bola Softball juga perlu latihan ambahan selain latihan di atas
yaitu latihan beban. Karena gerakan lemparan atas yang digerakan berupa
otot-otot yang ada pada lengan atas dan bawah, otot-otot yang ada disekitar
punggung dan juga otot-otot yang ada pada kaki. Agar para pemain dapat melempar
dengan keras maka perlu dilatih dengan latihan tambahan supaya otot-otot
mempunyai kekuatan yang bagus dan daya tahan yang bagus pula. Latihan beban
yang diberikan untuk para pemain softball pada teknik lemparan atas yaitu
dumbell press, bench press, chins, lat pull, squats, leg extension dan crull
dan lain-lain.
b. Lemparan Pitcher
Lemparan pitcher
adalah suatu teknik lempar yang dilakukan oleh pitcher dengan tugas utama
dilambungkan bola untuk diberikan pada batter pada awal permainan. Bola
dilemparkan dengan teknik lempar bawah dengan daerah sasaran (strike zone)
antara setara lutut dengan sekitar ketiak di bawah lengan bahu pada si pemukul
(batter) siap melakukan pukulan. Parno (1992 : 31) mengatakan “belum tentu
setiap pemain dapat menjadi pitcher yang baik, karena diperlukan keterampilan
yang cukup kompleks”. Oleh sebab itu untuk menjadi pitcher yang baik diperlukan
latihan-latihan yang khusus. Ada dua jenis gerakan yang dilakukan dalam
lemparan pitcher yaitu teknik slingshot dan widmill. Teknik lemparan midmill
dapat dikuasai oleh seorang pitcher namun sebelumnya disarankan untuk
mempelajari teknik slingshot (Housewart dan Rivkin, 1985).
2. Menangkap Bola (Cathing)
Menangkap bola
adalah suatu usaha yang dilakukan oleh pemain untuk dapat menguasai bola dengan
tangan yang memakai glove, dari hasil pukulan atau lemparan teman (Parno, 1992
: 49). Menangkap bola yang biasa dilakukan oleh pemain dalam permainan yaitu
bola lambung (fly ball) dan bola gulir (ground ball). Ada juga posisi menangkap
bola yang harus dilakukan dengan sikap awal jongkok atau setengah jongkok yaitu
posisi catcher. Posisi ini dilakukan untuk menangkap bola demi pitcher yang
tidak dapat dipukul oleh pemukul (better).
a.
Menangkap Bola Lambung (Fly Ball)
Menangkap bola
lambung adalah suatu usaha dari pemain untuk dapat menguasai bola dengan glove
terhadap bola yang melambung (Fly ball), baik dari hasil pukulan ataupun
lemparan bola dari teman. Usahakan bola berada di depan atas kepala, perhatikan
dan pandangan harus selalu pada bola. Saat menangkap bola gerakan tangan lurus
ke arah bola di depan atas kepala. Bersamaan dengan tertangkapnya bola dengan
glove, tariklah lengan dan glove ke arah badan untuk meredam bola dan tutuplah
dengan tangan yang lain agar tidak terlepas. Untuk meningkatkan teknik
menangkap bola lambung para pemain diberi latihan menangkap bola lambung dengan
jarak 30 feet dan lemparkan bola melambung dengan relative mudah dikuasai dan
tidak keras. Kecepatan dan tinggi bola yang dilempar harus bervariasi. Setelah
mempunyai pengalaman menangkap bola, maka jarak dijauhkan dan jarak lemparan
dengan berbagai variasi untuk menambah kesulitan dengan mengarahkan bola di
belakang, depan dan samping posisi pemain. Latihan ini dapat juga dikembangkan
dengan menjaga bola yang dipukul sesuai dengan situasi pemain.
b.
Menangkap Bola Gulir (Graund Ball)
Bola gulir
adalah bola yang bergulir atau mengguling pada tanah dari hasil pukulan atau
lemparan. Untuk menangkap bola gulir harus dikuasai, dilakukan dengan
menyongsong datangnya bola dan bukan menunggu bola ditempat. Mekanis gerakan
tubuh yang dilakukan oleh pemain softball pada teknik menangkap bola gulir
adalah sebagai berikut : Letakkanlah salah satu lutut bertumpu pada tanah,
gunakan kaki yang lain dan badan untuk memblok bola. Bola berada di depan badan
di antara kedua kaki. Sedangkan posisi kaki kiri dalam keadaan siap untuk lari
atau berdiri. Letakkan bagian belakang glove pada tanah menghadang datangnya
bola dan siap melempar ke tempat sasaran. Untuk meningkatkan teknik menangkap
bola gulir para pemain harus dapat menguasai posisi siap dalam menangkap bola
gulir, pemain dapat bergerak melangkah ke depan, ke belakang dan ke samping,
pemain dapat melakukan tangkapan dan menutup bola dengan tangan yang lain agar
tidak lepas dan tingkatkan latihan dari yang mudah, dengan lemparan bola yang
bergulir lambat dengan jarak sedang, ke arah latihan yang lebih sukar dengan
lemparan bola gulir yang lebih keras, cepat, akurat dan jarak yang lebih jauh.
3. Memukul Bola (Batting)
Untuk
mendapatkan nilai dalam permainan softball, para pemain harus punya kemampuan
untuk memukul bola. Memukul merupakan salah satu teknik dalam softball yang
dilakukan oleh regu penyerang dengan melakukan pukulan terhadap bola yang
dilemparkan oleh pitcher (Parno, 1992 : 54). Menurut Sukintaka (1978/1979 : 61)
mengatakan tujuan memukul antara lain :
a. Mencapai base
didepannya dengan selamat.
b. Menciptakan
nilai.
c. Memajukan
pelari didepannya.
Menurut Agus
Mukholid (2004 : 61) prinsip-prinsip memukul bola yang harus dikuasai oleh seorang
pemukul softball adalah :
a. Cara memegang
bola (grip).
b. Cara
berdirinya (stance).
c. Cara
melangkahkan kaki atau menggeserkan kaki (straide),
d.
Caramengayunkan alat pemukul
e. Gerak lanjutan
si pemukul (follow through).
Ada dua macam
memukul dalam softball yaitu memukul bola dengan ayunan (swing) dan memukul
bola tanpa ayunan atau menahan bola pitcher (Bunt).
Memukul Bola Dengan Ayunan (Swing)
Memukul bola
dengan ayunan (swing) adalah pukulan yang sebenarnya dalam softball karena
tidak ada tipuan seperti dalam bunt yang dimaksudkan untuk mengecoh lawan.
Memukul bola dengan ayunan merupakan usaha memukul bola dari pitcher dengan
tujuan menghasilkan pukulan yang keras dan jauh. Hasil pukulan tersebut
diharapkan sulit ditangkap oleh penjaga sehingga kesulitan untuk mematikan
pelari. Pukulan ini dilakukan dengan ayunan penuh, cepat dan tidak terputus
dari posisi siap memukul tanpa gerakan menahan sampai gerak lanjutan. Mekanis
gerakan tubuh yang dilakukan oleh pemain softball pada teknik memukul bola
dengan ayunan adalah sebagai berikut :
1.
Melangkah
Mengayunkan
lengan adalah merupakan bagian dari gerak memukul. Bagaimanapun juga melangkah
gerak yang menggerakan badan yang sama pentingnya gerak mengayun. Selama
melangkah ke arah pitcher berat badan berpindah ke depan bersamaan dengan
kekuatan better memukul bola. Langkah kaki tidak perlu jauh-jauh, kira-kira
6-12 inchi dilakukan dengan pelan.
2.
Gerakan Lengan
Ayunan lengan
dimulai setelah langkah kaki berakhir mendarat di tanah. Lengan mengayunkan
pemukul datar setinggi pinggang, bersamaan dengan itu dada berputar menghadap
arah pitcher.
3.
Gerakan Pergelangan Tangan
Gerakan
pergelangan tangan sangat penting dalam mengayun, hal ini merupakan bagian
gerak yang wajar dapat diperlihatkan dalam gerak yang lambat. Gerakan
pergelangan tangan berputar selayaknya kemudian berhenti pada pertengahan gerak
ayunan.
4. Gerak Lanjutan
4. Gerak Lanjutan
Gerak lanjutan
adalah merupakan gerak akhir dari melakukan ayunan dan terjadi secara wajar.
Pada fase ini pergelangan tangan terus berputar, sehingga lengan menyilang pada
tubuh dan pinggang berputar penuh. Menurut Agus Mukholid (2004 : 61) teknik
memukul bola dengan ayunan (swing) meliputi :
1)
Pegangan alat pemukul (bat) harus santai, tidak menimbulkan ketegangan pada
lengan dan pergelangan tangan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
a.
Lead-arm harus dalam posisi horizontal dengan tanah.
b.
Siku tangan belakang ditekuk dan dijatuhkan dari badan.
c.
Pandangan ke arah bola lewat bahu depan.
d.
Sikap dan tempat kedudukan kepala tidak berubah sampai bat mengenai bola.
e.
Posisi bat agak condong ke belakang, jangan diletakkan di atas bahu atau
terlalu tegak.
2)
Ambillah sikap yang enak dan wajar pada waktu berdiri dalam batter box.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
a. Harus keadaan
rileks selalu.
b. Jarak kedua
kaki selebar bahu.
c. Berat badan
harus berada ditengah-tengah badan untuk memudahkan gerakan.
d. Badan sedikit
condong ke depan.
3)
Geserlah kaki depan ke arah datangnya bola atau pitcher. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan adalah :
a. Geserkan kaki
ke depan (striding) secukupnya saja.
b. Lakukanlah
backswing sebelum striding, untuk menambah putaran ke depan.
4)
Lakukanlah ayunan (swing) ke depan disertai putaran badan ke depan segera
setelah striding selesai (putaran badan ke arah pitcher).
5)
Luruskanlah lead-arm pada waktu melakukan ayunan untuk mendapatkan hasil yang
terbaik.
6)
Pindahkan berat badan dari belakang ke depan untuk menambah kekuatan pukulan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
a. Doronglah
badan ke depan dengan kaki belakang.
b. Lecutkanlah
pergelangan tangan menjelang bat kontak dengan bola.
c. Lead-arm
lebih aktif.
7)
Follow through dari tubuh harus searah dengan jalannya bola hasil pukulan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
a.
Angkatlah tumit kaki belakang, untuk dapat melakukan pivot-foot.
b.
Pindahkan titik berat badan ke depan. Untuk meningkatkan pukulan bola para
pemain diberi latihan pukulan dasar tanpa bola yaitu cara melangkahkan kaki,
kombinasikan gerak langkah kaki dengan ayunan lengan, kombinasikan gerak
langkah kaki, ayunan lengan dan gerak lanjutan dengan baik dan benar. Untuk
mengasah pukulan bola yang dilakukan pemain yaitu gantunghlah bola di dalam
yang tidak terpakai dilakukan di garase atau tempat lain yang dihalangi dengan
backstop atau jaring dan latihan yang kontinyu agar dapat mengasai gerakan
memukul dengan memukul bola. Para pemain membuat labor memukul di garase atau
di lapangan. Bola dipukul ke arah jaring, dinding yang bertir, backstop.
Letakanlah bola pada tongkak dan lakukan pukulan dengan mengayun. Salah seorang
melemparkan bola sebagai pitcher berdiri dengan jarak 10 feet dengan sudut
kemiringan 450 terhadap better. Posisi ini memudahkan pitcher melemparkan bola
lambat yang dapat dipukul better ke dalam jaring. bagi tim dalam kelompok
sebagai better dan fielder. Satu orang sebagai on deck better, semua pemain
lain sebagai fielder.
Pitcher
melemparkan bola dengan variasi sebanyak 15 kali terhadap better. Kemudian bola
dari fielder diberikan ke pitcher lalu bergantian yang menjadi pemukul bola dan
seterusnya. Setelah para pemain dapat menguasai gerakan ini maka perlu ditambah
durasi waktu, intensitas diperbanyak. Teknik memukul bola pada permainan bola
softball sangat bagus diberi latihan beban. Karena gerakan memukul bola menggunakan
otot-otot yang ada di seluruh tubuh terutama otot-otot pada lengan atas dan
bawah, otot-otot yang ada disekitar punggung dan perut, juga otot-otot yang ada
pada kaki. Agar para pemain dapat memukul bola dengan keras maka perlu
dilatih dengan latihan tambahan supaya otot-otot mempunyai kekuatan yang bagus
dan daya tahan yang bagus pula. Latihan beban yang diberikan untuk para pemain
softball pada teknik lemparan atas yaitu upright row, power clean, dumbell
press, bench press, sit up, back up, back extention, chins, lat pull, squats,
leg extension dan crull dan lain-lain.
Memukul Bola Tanpa Ayunan atau Menahan (Bunt)
Bunt adalah
pukulan yang dilakukan dengan pelan terhadap bola tanpa melakukan gerakan
ayunan lengan. Bunt dilakukan untuk mengecoh penjaga sehingga dapat memajukan
pelari didepannya dan better berkesempatan untuk mencapai base didepannya.
Namun demikian bunt bukan teknik memukul yang mudah dilakukan oleh pemain
pemula, karena cukup sulit untuk mengarahkan bola agar sulit dijangkau oleh pitcher
maupun penjaga base. Memukul memerlukan keterampilan, ketelitian, koordinasi
dan kekuatan. Teknik memukul juga merupakan suatu gerakan yang kompleks karena
memerlukan koordinasi dari pengamatan untuk memukul pitcher dengan kecepatan
yang belum diketahui. Bagi pemain pemula memukul merupakan keterampilan yang
sulit dilakukan. Oleh karena itu harus mengembangkan keterampilan koordinasi
antara tangan, mata dan pengamatan yang diperlukan untuk memukul bola
(Housewart dan Rivkin, 1985). Menurut Agus Mukholid (2004 : 61) teknik memukul
bola dengan tanpa ayunan atau menahan (bunt) meliputi :
a. Batter harus mengambil sikap seolah-olah seperti melakukan swing (pukulan jauh) sebelum melakukan bunt yang sesungguhnya.
a. Batter harus mengambil sikap seolah-olah seperti melakukan swing (pukulan jauh) sebelum melakukan bunt yang sesungguhnya.
b.
Bila batter posisi berdirinya sejajar dengan home plate, geserlah kaki depan ke
arah diagonal
belakang (base
II), untuk kemudian disusul oleh kaki belakang sehingga kedua kaki dalam posisi
sejajar.
c.
Bersamaan dengan pivot-foot, geserlah tangan yang belakang ke arah ujung bat.
d.
Dengan pivot-foot yang tepat, akan menjamin berhasilnya seorang batter
melakukan bunt.
4. Pelari (Base Running) dan Meluncur (Sliding)
Lari adalah
faktor yang sangat penting dalam bermain softball. Para pemain harus memiliki
kemampuan, kecakapan, kelincahan dan kecepatan lari untuk mencapai base dengan
selamat. Di dalam lapangan, seorang pelari harus berlari dari base ke base
tanpa melewati pemain didepannya. Kecepatan lari sangat penting dimiliki oleh
pemain, lawannya adalah bola yang dilempar oleh fielder dengan kecepatan yang
relatif tinggi. Untuk memperoleh kemampuan yang memadai para pemain perlu dan
harus berlatih yaitu sprint dan bentuk agility secara teratur. Seorang pelari
juga harus bisa membaca situasi lapangan untuk tindakan stealing yaitu suatu tindakan
dari baserunner yang berusaha maju ke base yang didepannya pada waktu pitch
dilakukan pitcher atau mengambil keputusan untuk sliding. Untuk melakukan
sliding diperkirakan dengan jarak 2-3 meter dari base yang akan dicapai.
Dilakukan dengan
awalan, setelah mendekati base, pindahkan berat badan ke belakang kemudian
jatuhkan pinggul ke tanah. Bersamaan dengan itu ayunkan salah satu kaki ke arah
base, segera diikuti kaki yang lain. Saat meluncur dengan sikap terlentang,
seluruh badan bagian belakang menyentuh pada tanah kecuali kepala sedikit
diangkat kaki diluruskan untuk menyentuh base yang dituju. Ada beberapa macam
cara untuk melakukan sliding yaitu sliding lurus (le straight leg slide),
meluncur mengait (hook slide) dan meluncur kepala lebih dulu (frist head
slide). Ini merupakan teknik-teknik melakukan sliding yang ada.
5. Latihan Teknik Dasar Bermain Softball
Latihan teknik
merupakan unsur yang sangat berpengaruh terhadap penguasaan teknik dasar
bermain Softball. Adapun tujuan melatih teknik adalah untuk mengotomatisasi
gerakan sesuai dengan teknik gerakan yang dikehendaki dan benar otomatisasinya
(Suharno HP, 1986:62). Dalam latihan ada tahapan-tahapan yang harus dilalui
untuk seseorang dapat menguasai suatu teknik gerakan. Dalam teori belajar gerak
menurut Rusli Lutan, (1988:102) Belajar gerak itu terdiri atas tahap
penguasaan, penghalusan dan, penstabilan gerak atu keterampilan teknik
olahraga. Belajar gerak terjadi melalui respon-respon muskular yang
diekspresikan dalam gerakan-gerakan bagian tubuh secara sebagian-sebagian atau
keseluruhan sesuai prinsip belajar gerak dari mudah ke sukar atau dari
sederhana ke yang lebih kompleks (Sugiyanyo dkk, 1997:329). Fase-fase yang
harus dilalui dalam tahapan belajar yaitu fase kognitif, fase asosiatif dan fase
otonom. Dalam melakukan aktivitas jasmani, ada dua aspek pokok di dalamnya
yaitu meningkatkan kemampuan fisik dan kualitas gerak tubuh. Untuk meningkatkan
kualitas fisik dapat dilakukan dengan latihan fisik. Sedangkan untuk kualitas
gerakan, latihan dilakukan dengan mengacu prinsip belajar gerak.
Meningkatkan teknik dasar melempar dan menangkap bermain Softball dapat dilakukan bersamaan dengan latihan lempar tangkap berpasangan. Memukul dapat dilakukan dengan latihan memukul bola yang dilempar oleh teman dari bawah, dari atas,atau bisa juga dengan alat ”T”Ball. Untuk meningkatkan kemampuan pemain softball dalam melakukan lari dalam permainan Softball dengan cara pemain diberi latihan lari sprint 50 m, 100 m, 200 m dan lari sprint di lapangan Softball.
Meningkatkan teknik dasar melempar dan menangkap bermain Softball dapat dilakukan bersamaan dengan latihan lempar tangkap berpasangan. Memukul dapat dilakukan dengan latihan memukul bola yang dilempar oleh teman dari bawah, dari atas,atau bisa juga dengan alat ”T”Ball. Untuk meningkatkan kemampuan pemain softball dalam melakukan lari dalam permainan Softball dengan cara pemain diberi latihan lari sprint 50 m, 100 m, 200 m dan lari sprint di lapangan Softball.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Mengingat
perkembang softball dari permainan rekreasi menjadi suatu cabang olahraga, maka
diperlukan peraturan-peraturan yang seragam sehingga dapat dipergunakan sebagai
pedoman bagi semua negara. Untuk membuat peraturan-peraturan tersebut, harus
ada badan yang mempunyai wewenang untuk itu. Kemudian lahirlah Federasi
Softball Internasional (International Softball Federation). Badan inilah yang
akhirnya membuat perturan-peraturan yang menyangkut permainan olahraga softball
yang berlaku di seluruh dunia, termasuk Indonesia pada saat ini. Untuk
menyalurkan kegiatan-kegiatan softball di Indonesia, diperlukan suatu badan
yang mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi Induk dengan nama PERBASASI
(Perserikatan Baseball & Softball Amatir Seluruh Indonesia). Dengan adanya
wadah PB. PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi softball tingkat nasional.
Serta kompetisi tingkat daerah khusunya sulawesi tengah.
3.2. Saran
Softball
merupakan salah satu cabang olahraga yang menarik namun karna banyak
istilah-istilah dalam bahasa asing sehingga menyulitkan pemain. Jadi agar
olahraga ini perkembangannya diindonesia tidak memngalami kesulitan. Maka perlu
perhatian serius PERBASASI (Perserikatan Baseball & Softball Amatir Seluruh
Indonesia) untuk pengaplikasiannya dalam masyarakat, khusnya pada sekolah-sekolah
dan perguruan tinggi.
No comments:
Post a Comment