BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan fisik pada masa lansia terlihat pada
perubahan-perubahan fisiologis yang bisa dikatakan mengalami kemunduran,
perubahan-perubahan yang dialami pada masa lansia yang terlihat adanya
kemunduran tersebut sangat berpengaruh terhadap fungsi organ tubuh. Bertambahnya
umur seseorang juga mengakibatkan terjadinya penurunan kemampuan secara fisik
maupun fisiologis. Penurunan tersebut dapat berlangsung secara cepat atau
lambat, dipengaruhi oleh kegiatan fisik yang dilakukan dan beberapa faktor lain
yang berhubungan yaitu gizi dan waktu istirahat.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah yang dimaksud
dengan masa lansia (masa tua)?
2.
Apakah ada perubahan
dari segi fisik pada masa lansia?
3.
Bagaimanakah cara untuk
memelihara kesehatan pada masa lansia?
4.
Bagaimanakah cara untuk
menghambat proses menua?
C. TUJUAN PENULISAN
1.
Untuk memberikan
pemahaman dan pengetahuan tentang perkembangan masa lansia.
2.
Untuk menjelaskan
bagaimana memelihara kesehatan pada masa lansia.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. MASA TUA (LANJUT
USIA)
1. Pengertian masa tua (lanjut
usia)
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini
dimulai dari umur enam puluh tahun sampai meninggal, yang ditandai dengan
adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun. Proses
menua (lansia) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi
fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Berikut
beberapa pendapat mengenai pengertian masa tua :
a. Menurut Bernice Neugarten (1968) dan James C. Chalhoun (1995), masa tua adalah suatu masa dimana
orang dapat merasa puas dengan keberhasilannya.
b.
Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses penuaan yang
berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia. Lansia banyak
menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan segera dan
terintegrasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia
menjadi 4 yaitu : usia pertengahan (middle age) 45 - 59 tahun, lanjut usia
(elderly) 60 - 74 tahun, lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun dan usia sangat
tua (very old) diatas 90 tahun.
Pada lanjut usia akan terjadi proses menghilangnya
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan
fungsi normalnya secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat bertahan terhadap
infeksi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi (Constantinides, 1994). Dari
berbagai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, lanjut usia merupakan periode dimana
seorang individu telah mencapai kemasakan dalam proses kehidupan, serta telah
menunjukan kemunduran fungsi organ tubuh sejalan dengan waktu, tahapan ini
dapat mulai dari usia 55 tahun sampai meninggal.
B.
PERUBAHAN
FISIK PADA MASA TUA
Perkembangan fisik pada masa lansia terlihat pada
perubahan-perubahan fisiologis yang bisa dikatakan mengalami kemunduran. Perkembangan
masa dewasa akhir atau usia lanjut, membawa penurunan fisik yang lebih besar
dibandingkan dengan periode-periode usia sebelumnya. Kita akan mencatat
rentetan perubahan-perubahan dalam penurunan fisik yang terkait dengan penuaan,
dengan penekanan pentingnya perkembangan-perkembangan baru dalam penelitian
proses penuaan yang mencatat bahwa kekuatan tubuh perlahan-lahan menurun dan
hilangnya fungsi tubuh kadangkala dapat diperbaiki. Terdapat sejumlah perubahan
fisik maupun fisiologis yang terjadi pada periode lansia :
a.
Sistem pernafasan pada lansia
Kapasitas pernafasan pada lansia akan menurun pada usia 20 hingga 80 tahun
sekalipun tanpa penyakit. Paru paru kehilangan elatisitasnya, dada menyusut,
dan diafragma melemah. Meskipun begitu berita baiknya adalah bahwa orang dewasa
lanjut dapat memperbaiki fungsi paru paru dengan latihan latihan memperkuat
diafragma.
b.
Perubahan Sistem persyarafan
1.
Cepatnya
menurunkan hubungan persyarafan.
2.
Lambat dalam
merespon dan waktu untuk berfikir.
3.
Mengecilnya
syaraf panca indera.
4.
Berkurangnya
penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya syaraf pencium & perasa
lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan terhadap
dingin.
5.
Otak dan sistem
syaraf. Aspek yang signifikan dari proses penuaan mungkin adalah bahwa
neuron neuron itu tidak mengganti dirinya sendiri. Meskipun demikian otak dapat
cepat sembuh dan memperbaiki kemampuannya, hanya kehilangan sebagian kecil dari
kemampuannya untuk bisa berfungsi di masa dewasa akhir.
6.
Perubahan
sensori fisik masa dewasa akhir melibatkan indera penglihatan,pendengaran,
perasa, pembau, dan indera peraba. Pada masa dewasa akhir penurunan indera
penglihatan bisa mulai dirasakan dan terjadi mulai awal masa dewasa tengah.
Adaptasi terhadap gelap lebih menjadi lambat, yang berarti bahwa orang rang
lanjut usia membutuhkan waktu lama untuk memulihkan kembali penglihatan mereka
ketika keluar dari ruangan yang terang menuju ke tempat yang agak gelap.
c.
Perubahan panca indera yang terjadi pada
lansia
Ciri – ciri perubahan pada indra masa lansia salahsatunya sekresi saliva
berkurang mengakibatkan pengeringan rongga mulut. Papil-papil pada permukaan
lidah mengalami atrofi sehingga terjadi penurunan sensitivitas terhadap rasa
terutama rasa manis dan asin. Keadaan ini akan mempengaruhi nafsu makan, dan
dengan demikian asupan gizi juga akan terpengaruh. Keadaan ini mulai pada usia
70 tahun. Perubahan indera penciuman, penglihatan dan pendengaran juga
mengalami penurunan fungsi seiring dengan bertambahnya usia.
d.
Perubahan cardiovaskuler pada usia lanjut
Tidak lama berselang terjadi penurunan jumlah darah yang dipompa oleh
jantung dengan seiringnya pertambahan usia sekalipun pada orang dewasa yang
sehat. Bagaimanapun, kita mengetahui bahwa ketika sakit jantung tidak muncul,
jumlah darah yang dipompa sama tanpa mempertimbangakan usia pada masa dewasa.
Kenyataannya para ahli penuaan berpendapat bahwa jantung yang sehat dapat
menjadi lebih kuat selama kita menua dengan kapasitas meningkat bukan menurun.
e.
Perubahan sistem pencernaan pada usia lanjut
1.
Kehilangan gigi,
Penyebab utama adanya periodontal disease yang biasa terjadi setelah umur 30
tahun, penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk.
2.
Indera pengecap
menurun, Adanya iritasi yang kronis dari selaput lendir, atropi indera pengecap
(± 80 %), hilangnya sensitivitas dari syaraf pengecap dilidah terutama rasa
manis, asin, asam & pahit.
f.
Perubahan sistem reproduksi dan kegiatan
sexual
1.
Perubahan sistem
reprduksi.
2.
Selaput lendir
vagina menurun/kering.
3.
Menciutnya
ovarium dan uterus.
4.
Atropi payudara.
5.
Testis masih
dapat memproduksi meskipun adanya penurunan secara berangsur berangsur.
6.
Dorongan sex
menetap sampai usia diatas 70 tahun, asal kondisi kesehatan baik.
g.
Perubahan otot
Penurunan berat badan sebagai akibat hilangnya jaringan otot dan jaringan
lemak tubuh. Presentasi lemak tubuh bertambah pada usia 40 tahun dan berkurang
setelah usia 70 tahun. Penurunan Lean Body Mass ( otot, organ tubuh, tulang)
dan metabolisme dalam sel-sel otot berkurang sesuai dengan usia. Penurunan
kekuatan otot mengakibatkan orang sering merasa letih dan merasa lemah, daya
tahan tubuh menurun karena terjadi atrofi. Berkurangnya protein tubuh akan
menambah lemak tubuh. Perubahan metabolisme lemak ditandai dengan naiknya kadar
kolesterol total dan trigliserida.
Ciri – ciri perubahan fisik masa usia lanjut akan
berpengaruh juga pada kondisi kesehatannya, seperti berikut :
1. Keadaan
tubuh : Kadar lemak dalam tubuh meningkat akibat
penurunan aktivitas fisik dan kurang makanan berserat. Daya motorik otot
menurun membuat orang sulit bergerak. Jumlah air di dalam tubuh berkurang.
Massa tulangpun menurun karena kondisi tulang mulai rapuh, sementara
pertumbuhan tulang sudah berhenti.
2. Pencernaan
: Gangguan pada gigi dan perubahan bentuk rahang
mengakibatkan sulitnya mengunyah makanan. Daya penciuman dan perasa menurun,
hal ini menyebabkan turunnya selera makan yang berakibat kekurangan gizi.
Menurunnya produksi asam lambung dan enzim pencernaan, mempengaruhi penyerapan
vitamin dan zat-zat lain pada usus. Penurunan perkembangan lapisan otot pada
usus, melemahkan dinding usus, dan menurunkan daya cerna usus. Fungsi hati yang
memproses racun, seperti obat-obatan dan alkohol pun melemah.
3. Kekebalan
tubuh : Akibat berkurangnya kemampuan tubuh memproduksi
antibodi pada masa lansia, sistim kekebalan tubuhpun menurun. Hal ini membuat
lansia rentan terhadap berbagai macam penyakit.
4. Jantung
: Daya pompa jantung menurun karena elastisitas
pembuluh arteri melemah, semua ini akibat perubahan kolagen dan elastin dalam
dinding arteri.
5. Pernafasan
: Fungsi paru-paru menurun akibat berkurangnya
elastisitas serabut otot yang mempertahankan pipa kecil dalam paru-paru tetap
terbuka. Penurunan fungsi ini akan lebih berat jika orang bersangkutan memiliki
kebiasaan merokok dan kurang berolahraga.
6. Otak
dan syaraf : Menurunnya kemampuan fungsi
otak melemahkan daya ingat. Akibatnya, orang lansia suka sering lupa makan atau
minum obat, yang pada akhirnya akan menimbulkan penyakit, dll.
C.
MEMELIHARA KESEHATAN PADA MASA TUA
Aktifitas fisik berupa latihan olahraga mempunyai
nilai positif dalam usaha memelihara kesehatan dan kesegaran jasmani bagi usia
lanjut. Aktifitas fisik dan program terapi fisik akan menghasilkan peningkatan
mineral pada tulang bagi orang-orang lanjut usia. Latihan fisik yang teratur
dapat menghambat proses penurunan kemampuan fungsi organ-organ tubuh termasuk
transportasi oksigen ke seluruh tubuh yang tetap baik bagi orang-orang lanjut
usia. Latihan fisik berupa senam, renang, jogging dan penguluran selama satu
jam yang dilaksanakan tiga kali seminggu, selama waktu 6 minggu dapat
memberikan perbaikan terhadap presentase lemak tubuh, kapasitas kerja fisik,
dan tekanan darah sistolik maupun diastolik. Selain latihan juga masih banyak
hal-hal yang harus dilakukan untuk memelihara kesehatan yang berhubungan dengan
proses menua dan kematian, seperti :
1. Biasakan tidur 7-8 jam tiap hari
2. Makan pagi secara teratur
3. Jangan banyak makan “makanan kecil” di antara jam-jam
makan
4. Berat badan sebaiknya berada antara 10 persen di bawah
berat badan ideal atau 20 persen di atasnya.
5. Latihan secara teratur
6. Jangan minum-minuman keras (beralkohol)
7. Jangan merokok.
Manfaat lain setelah melakukan kegiatan olahraga,
adalah tidak mudah kena penyakit seperti demam, pilek, pusing dan stress. Dengan kondisi fisik yang baik
daya tahan tubuh juga semakin baik.
D.
MENGHAMBAT PROSES MENUA
Orang tua sering disebut sebagai usia lanjut yang
mengalami kemunduran secara fisik maupun mental dengan perlahan-lahan dan
bertahap sebagai proses menua. Seseorang cepat tampak tua atau tampak awet muda
tergantung dari cepat atau lambatnya kemunduran kondisi fisik dan mentalnya.
Sedangkan kemunduran kondisi tersebut dipengaruhi oleh faktor latihan fisik
yang baik.
Kegiatan fisik yang baik dilakukan oleh orang tua
adalah olahraga yang bertujuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani. Melalui
latihan-latihan yang sifatnya “aerobik” dapat diperoleh manfaat sebagai berikut
:
1. Meningkatkan efisiensi paru-paru, artinya dengan
sedikit tenaga yang digunakan diperoleh masukan udara yang sebanyak-banyaknya.
2. Meningkatkan efisiensi kerja jantung. Pengaruh latihan
menyebabkan otot-otot jantung bekerja lebih kuat dan memompakan darah lebih
banyak dalam setiap denyutan.
3. Meningkatkan jumlah dan ukuran pembuluh-pembuluh darah
ke seluruh jaringan tubuh sehingga mempermudah transportasi oksigen.
4. Meningkatkan daya kerja otot dan pembuluh darah
sehingga mempermudah sirkulasi darah ke seluruh tubuh dan dapat menurunkan
tekanan darah tinggi.
5. Mengubah tubuh yang terlalu gemuk karena meningkatnya
jaringan lemak, menjadi tubuh yang tegap dan berisi (anti obesitas), serta masih
banyak lagi manfaat latihan terhadap penyesuaian diri dengan tekanan hidup
sehari-hari.
BAB 3
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup
seseorang. Masa ini dimulai dari umur enam puluh tahun sampai meninggal, yang
ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang
semakin menurun.
Proses menua (lansia) adalah proses alami yang
disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling
berinteraksi satu sama lain.
B.
SARAN
Dalam masa tua harus selalu menjaga kondisi, agar fisik bisa tetap terjaga
dan kondisi tubuh tetap sehat. Menjaga kesehatan selagi masih dini sangatlah
penting. Oleh karena itu menjaga pola makan dan pola hidup sehat adalah kunci
untuk tetap bugar kondisi fisik pada masa tua (lanjut usia).
DAFTAR
PUSTAKA
Hurlock Elizabeth B., Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentan Kehidupan, Erlangga,
Jakarta, 1992.
Dr.Sugiyanto, Perkembangan
dan Belajar Motorik.Jakarta:Universitas Terbuka, 2001.
No comments:
Post a Comment