Wednesday, 24 June 2015

MAKALAH PERKEMBANGAN MOTORIK

BAB 1
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Perkembangan fisik pada masa lansia terlihat pada perubahan-perubahan fisiologis yang bisa dikatakan mengalami kemunduran, perubahan-perubahan yang dialami pada masa lansia yang terlihat adanya kemunduran tersebut sangat berpengaruh terhadap fungsi organ tubuh. Bertambahnya umur seseorang juga mengakibatkan terjadinya penurunan kemampuan secara fisik maupun fisiologis. Penurunan tersebut dapat berlangsung secara cepat atau lambat, dipengaruhi oleh kegiatan fisik yang dilakukan dan beberapa faktor lain yang berhubungan yaitu gizi dan waktu istirahat.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah yang dimaksud dengan masa lansia (masa tua)?
2.      Apakah ada perubahan dari segi fisik pada masa lansia?
3.      Bagaimanakah cara untuk memelihara kesehatan pada masa lansia?
4.      Bagaimanakah cara untuk menghambat proses menua?
C.    TUJUAN PENULISAN
1.      Untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang perkembangan masa lansia.
2.      Untuk menjelaskan bagaimana memelihara kesehatan pada masa lansia.

BAB 2
PEMBAHASAN
A.    MASA TUA (LANJUT USIA)
1.      Pengertian masa tua (lanjut usia)
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dari umur enam puluh tahun sampai meninggal, yang ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun. Proses menua (lansia) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Berikut beberapa pendapat mengenai pengertian masa tua :
a.       Menurut Bernice Neugarten (1968) dan James C. Chalhoun (1995), masa tua adalah suatu masa dimana orang dapat merasa puas dengan keberhasilannya.
b.      Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses penuaan yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan segera dan terintegrasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu : usia pertengahan (middle age) 45 - 59 tahun, lanjut usia (elderly) 60 - 74 tahun, lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
Pada lanjut usia akan terjadi proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi (Constantinides, 1994). Dari berbagai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, lanjut usia merupakan periode dimana seorang individu telah mencapai kemasakan dalam proses kehidupan, serta telah menunjukan kemunduran fungsi organ tubuh sejalan dengan waktu, tahapan ini dapat mulai dari usia 55 tahun sampai meninggal.
B.     PERUBAHAN FISIK PADA MASA TUA
Perkembangan fisik pada masa lansia terlihat pada perubahan-perubahan fisiologis yang bisa dikatakan mengalami kemunduran. Perkembangan masa dewasa akhir atau usia lanjut, membawa penurunan fisik yang lebih besar dibandingkan dengan periode-periode usia sebelumnya. Kita akan mencatat rentetan perubahan-perubahan dalam penurunan fisik yang terkait dengan penuaan, dengan penekanan pentingnya perkembangan-perkembangan baru dalam penelitian proses penuaan yang mencatat bahwa kekuatan tubuh perlahan-lahan menurun dan hilangnya fungsi tubuh kadangkala dapat diperbaiki. Terdapat sejumlah perubahan fisik maupun fisiologis yang terjadi pada periode lansia :
a.       Sistem pernafasan pada lansia
Kapasitas pernafasan pada lansia akan menurun pada usia 20 hingga 80 tahun sekalipun tanpa penyakit. Paru paru kehilangan elatisitasnya, dada menyusut, dan diafragma melemah. Meskipun begitu berita baiknya adalah bahwa orang dewasa lanjut dapat memperbaiki fungsi paru paru dengan latihan latihan memperkuat diafragma.
b.      Perubahan Sistem persyarafan
1.     Cepatnya menurunkan hubungan persyarafan.
2.      Lambat dalam merespon dan waktu untuk berfikir.
3.      Mengecilnya syaraf panca indera.
4.      Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya syaraf pencium & perasa lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan terhadap dingin.
5.      Otak dan sistem syaraf. Aspek yang signifikan dari proses penuaan mungkin adalah bahwa neuron neuron itu tidak mengganti dirinya sendiri. Meskipun demikian otak dapat cepat sembuh dan memperbaiki kemampuannya, hanya kehilangan sebagian kecil dari kemampuannya untuk bisa berfungsi di masa dewasa akhir.
6.      Perubahan sensori fisik masa dewasa akhir melibatkan indera penglihatan,pendengaran, perasa, pembau, dan indera peraba. Pada masa dewasa akhir penurunan indera penglihatan bisa mulai dirasakan dan terjadi mulai awal masa dewasa tengah. Adaptasi terhadap gelap lebih menjadi lambat, yang berarti bahwa orang rang lanjut usia membutuhkan waktu lama untuk memulihkan kembali penglihatan mereka ketika keluar dari ruangan yang terang menuju ke tempat yang agak gelap.
c.       Perubahan panca indera yang terjadi pada lansia
Ciri – ciri perubahan pada indra masa lansia salahsatunya sekresi saliva berkurang mengakibatkan pengeringan rongga mulut. Papil-papil pada permukaan lidah mengalami atrofi sehingga terjadi penurunan sensitivitas terhadap rasa terutama rasa manis dan asin. Keadaan ini akan mempengaruhi nafsu makan, dan dengan demikian asupan gizi juga akan terpengaruh. Keadaan ini mulai pada usia 70 tahun. Perubahan indera penciuman, penglihatan dan pendengaran juga mengalami penurunan fungsi seiring dengan bertambahnya usia.
d.      Perubahan cardiovaskuler pada usia lanjut
Tidak lama berselang terjadi penurunan jumlah darah yang dipompa oleh jantung dengan seiringnya pertambahan usia sekalipun pada orang dewasa yang sehat. Bagaimanapun, kita mengetahui bahwa ketika sakit jantung tidak muncul, jumlah darah yang dipompa sama tanpa mempertimbangakan usia pada masa dewasa. Kenyataannya para ahli penuaan berpendapat bahwa jantung yang sehat dapat menjadi lebih kuat selama kita menua dengan kapasitas meningkat bukan menurun.


e.       Perubahan sistem pencernaan pada usia lanjut
1.      Kehilangan gigi, Penyebab utama adanya periodontal disease yang biasa terjadi setelah umur 30 tahun, penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk.
2.      Indera pengecap menurun, Adanya iritasi yang kronis dari selaput lendir, atropi indera pengecap (± 80 %), hilangnya sensitivitas dari syaraf pengecap dilidah terutama rasa manis, asin, asam & pahit.
f.       Perubahan sistem reproduksi dan kegiatan sexual
1.      Perubahan sistem reprduksi.
2.      Selaput lendir vagina menurun/kering.
3.      Menciutnya ovarium dan uterus.
4.      Atropi payudara.
5.      Testis masih dapat memproduksi meskipun adanya penurunan secara berangsur berangsur.
6.      Dorongan sex menetap sampai usia diatas 70 tahun, asal kondisi kesehatan baik.
g.      Perubahan otot
Penurunan berat badan sebagai akibat hilangnya jaringan otot dan jaringan lemak tubuh. Presentasi lemak tubuh bertambah pada usia 40 tahun dan berkurang setelah usia 70 tahun. Penurunan Lean Body Mass ( otot, organ tubuh, tulang) dan metabolisme dalam sel-sel otot berkurang sesuai dengan usia. Penurunan kekuatan otot mengakibatkan orang sering merasa letih dan merasa lemah, daya tahan tubuh menurun karena terjadi atrofi. Berkurangnya protein tubuh akan menambah lemak tubuh. Perubahan metabolisme lemak ditandai dengan naiknya kadar kolesterol total dan trigliserida.
Ciri – ciri perubahan fisik masa usia lanjut akan berpengaruh juga pada kondisi kesehatannya, seperti berikut :
1.      Keadaan tubuh : Kadar lemak dalam tubuh meningkat akibat penurunan aktivitas fisik dan kurang makanan berserat. Daya motorik otot menurun membuat orang sulit bergerak. Jumlah air di dalam tubuh berkurang. Massa tulangpun menurun karena kondisi tulang mulai rapuh, sementara pertumbuhan tulang sudah berhenti.
2.      Pencernaan : Gangguan pada gigi dan perubahan bentuk rahang mengakibatkan sulitnya mengunyah makanan. Daya penciuman dan perasa menurun, hal ini menyebabkan turunnya selera makan yang berakibat kekurangan gizi. Menurunnya produksi asam lambung dan enzim pencernaan, mempengaruhi penyerapan vitamin dan zat-zat lain pada usus. Penurunan perkembangan lapisan otot pada usus, melemahkan dinding usus, dan menurunkan daya cerna usus. Fungsi hati yang memproses racun, seperti obat-obatan dan alkohol pun melemah.
3.      Kekebalan tubuh : Akibat berkurangnya kemampuan tubuh memproduksi antibodi pada masa lansia, sistim kekebalan tubuhpun menurun. Hal ini membuat lansia rentan terhadap berbagai macam penyakit.
4.      Jantung : Daya pompa jantung menurun karena elastisitas pembuluh arteri melemah, semua ini akibat perubahan kolagen dan elastin dalam dinding arteri.
5.      Pernafasan : Fungsi paru-paru menurun akibat berkurangnya elastisitas serabut otot yang mempertahankan pipa kecil dalam paru-paru tetap terbuka. Penurunan fungsi ini akan lebih berat jika orang bersangkutan memiliki kebiasaan merokok dan kurang berolahraga.
6.      Otak dan syaraf : Menurunnya kemampuan fungsi otak melemahkan daya ingat. Akibatnya, orang lansia suka sering lupa makan atau minum obat, yang pada akhirnya akan menimbulkan penyakit, dll.
C.    MEMELIHARA KESEHATAN PADA MASA TUA
Aktifitas fisik berupa latihan olahraga mempunyai nilai positif dalam usaha memelihara kesehatan dan kesegaran jasmani bagi usia lanjut. Aktifitas fisik dan program terapi fisik akan menghasilkan peningkatan mineral pada tulang bagi orang-orang lanjut usia. Latihan fisik yang teratur dapat menghambat proses penurunan kemampuan fungsi organ-organ tubuh termasuk transportasi oksigen ke seluruh tubuh yang tetap baik bagi orang-orang lanjut usia. Latihan fisik berupa senam, renang, jogging dan penguluran selama satu jam yang dilaksanakan tiga kali seminggu, selama waktu 6 minggu dapat memberikan perbaikan terhadap presentase lemak tubuh, kapasitas kerja fisik, dan tekanan darah sistolik maupun diastolik. Selain latihan juga masih banyak hal-hal yang harus dilakukan untuk memelihara kesehatan yang berhubungan dengan proses menua dan kematian, seperti :
1.      Biasakan tidur 7-8 jam tiap hari
2.      Makan pagi secara teratur
3.      Jangan banyak makan “makanan kecil” di antara jam-jam makan
4.      Berat badan sebaiknya berada antara 10 persen di bawah berat badan ideal atau 20 persen di atasnya.
5.      Latihan secara teratur
6.      Jangan minum-minuman keras (beralkohol)
7.      Jangan merokok.
Manfaat lain setelah melakukan kegiatan olahraga, adalah tidak mudah kena penyakit seperti demam, pilek, pusing dan stress. Dengan kondisi fisik yang baik daya tahan tubuh juga semakin baik.
D.    MENGHAMBAT PROSES MENUA
Orang tua sering disebut sebagai usia lanjut yang mengalami kemunduran secara fisik maupun mental dengan perlahan-lahan dan bertahap sebagai proses menua. Seseorang cepat tampak tua atau tampak awet muda tergantung dari cepat atau lambatnya kemunduran kondisi fisik dan mentalnya. Sedangkan kemunduran kondisi tersebut dipengaruhi oleh faktor latihan fisik yang baik.
Kegiatan fisik yang baik dilakukan oleh orang tua adalah olahraga yang bertujuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani. Melalui latihan-latihan yang sifatnya “aerobik” dapat diperoleh manfaat sebagai berikut :
1.      Meningkatkan efisiensi paru-paru, artinya dengan sedikit tenaga yang digunakan diperoleh masukan udara yang sebanyak-banyaknya.
2.      Meningkatkan efisiensi kerja jantung. Pengaruh latihan menyebabkan otot-otot jantung bekerja lebih kuat dan memompakan darah lebih banyak dalam setiap denyutan.
3.      Meningkatkan jumlah dan ukuran pembuluh-pembuluh darah ke seluruh jaringan tubuh sehingga mempermudah transportasi oksigen.
4.      Meningkatkan daya kerja otot dan pembuluh darah sehingga mempermudah sirkulasi darah ke seluruh tubuh dan dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
5.      Mengubah tubuh yang terlalu gemuk karena meningkatnya jaringan lemak, menjadi tubuh yang tegap dan berisi (anti obesitas), serta masih banyak lagi manfaat latihan terhadap penyesuaian diri dengan tekanan hidup sehari-hari.





BAB 3
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dari umur enam puluh tahun sampai meninggal, yang ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun.
Proses menua (lansia) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain.
B.     SARAN
Dalam masa tua harus selalu menjaga kondisi, agar fisik bisa tetap terjaga dan kondisi tubuh tetap sehat. Menjaga kesehatan selagi masih dini sangatlah penting. Oleh karena itu menjaga pola makan dan pola hidup sehat adalah kunci untuk tetap bugar kondisi fisik pada masa tua (lanjut usia).







DAFTAR PUSTAKA
Hurlock Elizabeth B., Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan Kehidupan, Erlangga, Jakarta, 1992.
Dr.Sugiyanto, Perkembangan dan Belajar Motorik.Jakarta:Universitas Terbuka, 2001.



No comments:

Post a Comment